Senin, 04 Januari 2010

Sepuluh Tayangan Televisi Berpotensi Rusak Karakter Bangsa

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Kamis, mengatakan 10 dari 75 tayangan televisi di Indonesia berpotensi merusak pembangunan karakter bangsa. Menkominfo mengakui bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Namun, tidak semuanya baik, bahkan bisa merusak. "Berdasarkan survei, ternyata 10 dari tayangan televisi sekarang merusak character building bangsa," kata Tifatul dalam peresmian pemancar ITTS di tiga wilayah di Indonesia, di Gedung Merdeka.


Ia menjelaskan, berdasarkan survei rating pemirsa televisi Indonesia menempati posisi tertinggi dibandingkan Amerika Serikat. Itu bisa dilihat dari lamanya durasi acara televisi yang ditonton. Di Amerika orang menonton televisi paling lama sekitar 4 jam, kalau di Indonesia bisa mencapai 4,5 jam. Hal itu menunjukkan tingginya tingkat serapan masyarakat dari tayangan televisi yang didominasi hiburan. ITTS sendiri merupakan proyek pinjaman dari pemerintah Spanyol. Nantinya tiga pemancar tersebut didirikan di tiga wilayah di Indonesia. Yakni di Pathuk Yogyakarta, Payandaan Bandung, dan Makasar.

Pemancar baru milik TVRI itu diharapkan dapat mengurangi kesenjangan informasi di daerah blank spot seperti perbatasan-perbatasan. "Itu untuk memberikan konsumsi informasi nasional dan jangan sampai masyarakat mengonsumsi informasi atau tayangan asing yang mampu merusak karakter bangsa," ujarnya. Menurutnya, ini merupakan salah satu proyek dan visi Depkominfo untuk menjadikan Indonesia yang informatik sebab, dengan kemudahan informasi akan menyejahterakan masyarakat.
Di samping itu, lanjutnya, tidak hanya menjadikan Indonesia yang informatik. Tapi, pihaknya juga berharap informasi tersebut bisa lancar, mudah dan murah.

"Kami upayakan biaya murah dengan informasi yang bermanfaat. Bayangkan satu persen kita investasi di bidang ini akan menyejahterakan masyarakat hingga tiga sampai lima persen," katanya. Makanya, dengan kemudahan dan kelancaran informasi tersebut maka kesejahteraan masyarakat akan terus meningkat. Misalnya, petani yang rajin mengikuti perkembangan informasi akan berbeda dengan petani yang sama sekali tidak mengikuti informasi. Hal itu bisa dilihat dari hasil yang mereka tanam. (Ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GRATIS SMS KE SEMUA OPERATOR

Layanan SMS gratis tak terbatas (Unlimited Free SMS). Dapat digunakan kemana saja. Ke semua operator di Indonesia. Dan ini semua untuk anda...